Selamat Membaca

Blog ini merupakan perwakilan lemari kecil yang menampung tumpukan buku-buku yang ada di kamar tercinta saya. Dengan senang hati saya menerima ajakan dan tawaran teman-teman yang ingin berbagi informasi buku, pinjam meminjam buku, bedah buku, launching buku. Kirimkan e-mail ke ikanuri@gmail.com bagi teman-teman yang berminat untuk berbagi mengenai kecintaan dan kegiatan yang berhubungan dengan buku.

Selasa, September 09, 2008

Fortunata



Buku : Fortunata

Penulis : Ria N. Badaria

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Ukuran : 13.5 x 20 cm

Tebal : 176 halaman

Harga : Rp. 29.000,-




Si penulis ini merupakan Sang Pengkhayal, yang membawa kita untuk berkhayal juga masuk ke dunia dan kehidupan Layla.

Layla Tul Badaria, Sang pameran utama dalam buku ini menganggap dirinya selalu sial, jauh dari keberuntungan. Apalagi saat rencana kuliahnya yang gagal hanya karena gara-gara kakaknya yang menghamili pacarnya dan harus menikahinya. Sehingga biaya yang harusnya dipakai Layla untuk masuk kuliah, dipaksa rela diberikan kepada kakaknya untuk membiayai pernikahan.

Layla yang digambarkan dengan karakter sebagai perempuan mandiri dan apa adanya ini, menerima dan menjalani hari-harinya dengan semangat untuk tetap merealisasikan impiannya untuk bisa berkuliah. Layla berusaha mengumpulkan uang dengan bekerja di restoran siap saji.

Hari-hari Layla dijalani dengan hal-hal biasa, dengan rutinitas menjadi pelayan restoran, lalu setelah jam kerja Layla pulang ke rumah dan menonton acara favoritnya film seri Korea, yang diperankan oleh Kim Byun Dong. Hingga sampai suatu saat, hari-hari Layla menjadi hari yang tidak biasa, kedatangan seorang sosok laki-laki tampan yang membuat dia takut dan merasa aneh.

Bagaimana tidak aneh, Arta Wijaya si laki-laki itu adalah sosok transparan. Roh yang berusaha untuk bisa masuk kedalam tubuh aslinya yang sedang koma di rumah sakit, karena kecelakaan. Pertemuan Arta dan Layla ini merupakan pertemuan yang tidak disengaja. Berawal dengan ketidaksengajaan roh Arta yang bisa menyentuh tubuh Layla dan tidak bisa untuk benda lain, membuat Arta terus mengikuti Layla.

Setelah kejadian itu pun, Layla benar-benar menghadapi kehidupan yang lain, tetapi tetap dengan predikat kesialannya yang selalu dia banggakan. Sampai suatu hari, dia merasa benar-benar sial. Karena satu hal yang dia rasa sebagai satu keberuntungan dalam hidupnya dengan memiliki Irman Hermawan sebagai kekasihnya, harus menerima telak kabar pernikahan Irman dengan perempuan lain.

Layla yang tak bisa berbuat apa-apa, hanya pasrah menerima semua keadaan yang ada. Arta yang masuk ke dalam kehidupan Layla pun setia menemaninya sebagai teman dan sahabat yang dibalik itu sebenarnya Arta sangat mencintai Layla.

Bagaimana akhir cerita cinta Arta kepada Layla, apakah Arta dapat sadar dari komanya dan mendapatkan cinta Layla? Dan apakah kesialan Layla akan berakhir? Baca bukunya sampai tamat, dan dapatkan nilai moral yang disampaikan langsung oleh si penulis.




2 komentar:

Yosandy Lip San mengatakan...

oh ini maksudnya KITA..... :D

Lemariku mengatakan...

Iya.

Habis mau maksud "kita" yang lain masih belum di approve, kan?

Jadi, ya masih usaha dulu, he he he. :)