Tidak terasa, sudah memasuki bulan suci Ramadhan lagi. Waktu terasa singkat dan cepat, sudah banyak bulan yang kulewati setelah Idul Fitri tahun lalu dengan segala pikiran dan perbuatan yang sengaja dan tidak sengaja bergelimang dengan kesalahan dan dosa.
Untuk semua teman, kawan, lawan, sahabat dan kerabat, saya mohon maaf atas semua kesalahan yang sudah pernah terjadi dengan sengaja maupun tidak sengaja di bulan-bulan lalu.
Mohon Maaf Lahir dan Batin.
Minggu, Agustus 24, 2008
Rahasia 2 Perempuan
Buku : Rahasia 2 Perempuan
Penulis : Nani Afrida
Penerbit : Gagas Media
Ukuran : 11.5 x 19 cm
Tebal : 116 halaman
Harga : Rp. 15.000,-
Dua perempuan, satu rahasia : skandal
Frustasi suaminya sakit-sakitan dan nggak sanggup membiayai pengobatannya, Vera pun memutuskan bekerja. Hanya saja, dia sadar betul, menjadi seorang perempuan di dunia kerja yang dikuasi laki-laki, kemungkinan kalah dalam perang promosi dan kenaikan gaji amatlah besar, kecuali… Vera tahu memaikan kartunya dan menang. Vera tidak segan-segan memanfaatkan kecantikan sebagai alat pendongkrak karier.
Dewi, sahabat Vera, selalu merasa dirinya tidak menarik dan alasan itulah yang membuatnya takut berhubungan dengan laki-laki. Namun, ketika dia bertemu Viktor, perasaan minder itu berganti jadi cinta dan percaya diri. Lelaki itu beristri dan justru di situlah letak menariknya. Tak ada komitmen berarti tak perlu khawatir kehilangan.
***
Cerita Dewi:
Saat dia mencoba membuka pintu bungalow, semantara tangannya memapah Helen yang masih meracau, tatapannya tertuju pada sepasang pria dan perempuan yang sedang bercanda ria di depan bungalow yang disewa mereka.
Mereka begitu mesra dan seperti layaknya pasangan yang sedang kasmaran.
Dan Dewi merasa dirinya disambar petir saat dia tahu bahwa lelaki itu adalah Victor.
Lelaki yang tadi mengirim pesan akan rapat mendadak itu, memeluk pinggang seseorang perempuan yang pasti bukan istrinya karena begitu mesra.
Jantung Dewi nyaris copot ketika melihat perempuan itu secara jelas. Rambutnya merah, senyumannya berlesung pipit.
God, bukankah itu Vera?
Vera?
Mungkinkan itu Vera.
Jadi, Victor membatalkan rencana mereka secara mendadak demi Vera?
Di saat yang sama, pintu bungalow juga terbuka. Dengan gemetar, Dewi memapah Helen masuk ke dalam kamar. Dadanya berdegup.
Hanya sepuluh meter dari dirinya, Dewi harus menelan kenyataan kalau lelaki yang sangat disayanginya sedang berselingkuh dengan sahabatnya.
Cerita Vera:
Dewi mencoba tersenyum namun dadanya sakit saat mengingat adegan Victor memeluk mesra pinggang Vera, kemudian suara pintu bungalow tertutup menelan tubuh mereka.
“Thanks Ver. Aku mau pulang dulu, ya. Aku nggak enak badan,” katanya seraya membuka dompet.
Saat Dewi mengeluarkan lembaran uang, sebuah foto lelaki muda di dalam dompet itu mengusik Vera.
Loh, kok foto Erwin ada di dompet Dewi?
Tubuh Vera tiba-tiba menciut.
“Thanks atas curhat-curhatan kita ini, thanks udah jadi sahabatku, Ver,” kata Dewi memeluk sahabatnya.
Vera mencoba tersenyum.
“Sama-sama, istirahat, yah. Nanti aku telepon,” Tubuh lunglai Dewi melangkah menjauh. Dan Vera duduk terhenyak.
Apakah Dewi tahu semua ini?
Tiba-tiba Vera merasa sekelilingnya berputar.
Penasaran? Baca langsung bukunya untuk dapatkan kelanjutan ceritanya…
Ways to Live Forever
Buku : Ways to Live Forever - Setelah AKu Pergi
Penulis : Sally Nichols
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Ukuran : 13.5 x 20 cm
Tebal : 216 halaman
Harga : Rp. 38.000,-
Ways to Live Forever adalah buku harian Sam yang berisi daftar-daftar, cerita-cerita, foto-foto, berbagai pertanyaan dan fakta yang dikumpulkannya selama minggu-minggu terakhir kehidupannya dan kematian membuat buku ini menjadi salah satu buku yang paling membangkitkan semangat dalam menghadapi salah satu fakta kehidupan yang tak terelakkan.
Sam sebagai tokoh utama di dalam buku ini. Umurnya sebelas tahun, mengidap penyakit leukemia. Dengan kondisinya tersebut, Sam tetap melakukan aktivitas sekolah, dengan belajar di rumah bersama sahabatnya Felix, yang mengidap penyakit sama seperti Sam. Mrs. Willis sebagai guru mereka mengajarkan hal-hal dan kegiatan-kegiatan menarik, seperti membuat gunung berapi yang benar-benar bisa meletus, memasak makanan Romawi, dan membuat api dengan kaca pembesar. Mrs. Willis datang seminggu tiga kali, setiap hari Senin, Rabu dan Jum’at. Sesuai dengan tugas Mrs. Willis sebagai guru Sam dan Felix, kehadirannya bukan hanya mengajar saja, Mrs. Willis juga memberikan motivasi dan pelajaran kepada Sam dan Felix untuk menggunakan waktu mereka sebaik mungkin untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi orang lain dan dirinya.
Sam tinggal bersama Dad, Mum, dan Ella adiknya. Anggota keluarga mempunyai tugas masing-masing. Mum yang mengurus Sam dan Ella, membersihkan rumah, memasak, dan mengantar Ella ke Sekolah. Dad yang selalu sibuk dengan perkejaannya, sehingga sedikit waktunya untuk bermain dengan Sam dan Ella. Ella yang mempunyai kegiatan sendiri, tidak terlalu dekat dengan Sam, tetapi dia menyayangi Sam sebagai kakaknya. Sam mempunyai kegiatan sendiri juga, selain bersekolah dan belajar bersama Felix sahabatnya, Sam melakukan hal-hal yang semata-mata ingin merealisasikan impiannya, seperti menjadi ilmuwan terkenal menemukan ini itu dan menulis buku-buku tentang semuanya, memecahkan rekor dunia, yang jelas bukan rekor atletik, tetapi rekor untuk semua yang konyol. Menonton semua film horor yang tidak boleh ditonton, film-film berlabel 15 tahun keatas, atau 18 tahun keatas. Naik eskalator untuk turun, dan turun eskalator untuk naik. Melihat hantu. Menjadi remaja, melakukan kegiatan-kegiatan remaja, misalnya minum-minum, merokok, dan punya pacar. Naik balon Zeppelin, dan naik pesawat luar angkasa dan melihat Bumi dari luar angkasa.
Buku ini menyajikan harapan dan kegiatan Sam sebelum dia menghadapi kematian karena penyakit yang diidapnya. Tetapi buku ini tidak menyajikan ratapan akan takut kematian, melainkan rasa ingin tahu apa itu mati dan memberikan inspirasi kepada pembacanya untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat dan sesuatu yang diimpikan menjelang ajal. Sam mengajarkan kepada pembacanya untuk tidak takut akan mati, tetapi pergunakan sisa waktu menghadapi kematian dengan hal melakukan hal yang belum sempat dilakukan.
Cerita yang ringan membuat pembaca tidak bosan membacanya, walaupun buku ini berisi buku harian seorang anak berumur 11 tahun, tapi buku ini tetap enak dinikmati.
Mau tau bagaimana asiknya membaca tulisan Sam? Cepat dapatkan bukunya, dan nikmati dunia Sam yang penuh petualang.
Langganan:
Postingan (Atom)