Minggu, September 14, 2008
Selingkuh Itu Indah
Buku : Selingkuh Itu Indah
Penulis : Agus Noor
Penerbit : Galang Press
Ukuran : 11 x 18 cm
Tebal : 172 halaman
Harga : (Lupa, belinya di tahun 2004)
Buku ini saya dapatkan dan saya beli di rumah baca dan toko kecil yang menjual banyak buku yaitu di Tobucil, yang bertempat di jalan aceh no 56, Bandung.
Dilihat dari judulnya sudah menarik perhatian saya. Selingkuh itu Indah, memang ya? Tak perlu llama berpikir, saya pun mengambil dua buku sekaligus dan membelinya, satu bukunya akan saya hadiahkan untuk sahabat di kantor.
Buku ini berisi beberapa cerpen-cerpen yang dibuat oleh Agus Noor, antara lain :
Pulang
Kupu-kupu Kuning Kemilau
Iris, Istri Paling Setia di Dunia
Boneka
Selingkuh Itu Indah
Episode
Kau Tahu Betapa Aku Mencintaimu, Kekasihku
Kaki Yang Jelita
Angin Terjepit Bebatuan
Anaura
Nocturno
Perkawinan
Dongen Hitam Buat Kekasih
Sahabat
Solitude
Teror
Epilog Cinta
Kesan yang saya tangkap, karya Agus Noor ini benar-benar lugas dan tegas. Saya sangat setuju dengan pendapatnya Ayu Utami yang diberikannya untuk karya Agus Noor ini.
“ Fiksi tidak berkomentar, ia bereaksi. Tapi memilih judul adalah keputusan, disadari atau tidak. Sebab fiksi mengalir, dan judul menghentikan. Agus Noor telah memilih dari banyak kenungkinan, Selingkuh Itu Indah. Adakah itu keputusan. Adakah itu godaan. Adakah itu tantangan.” AYU UTAMI.
Kalau dilihat dari judulnya, pasti anda semua berpikir didalam buku ini akan memberikan bagaimana rasa berselingkuh yang indah, atau bagaimana cara berselingkuh itu. Karya Agus Noor ini benar-benar membawa kedalam kehidupan nyata yang sudah tidak asing lagi dalam kehidupan sehari-hari kita. Bukan khalayan atau andai-andai, tapi suatu perilaku yang dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, disekeliling kita. Persahabatan, Perkawinan, Cinta segitiga, perselingkuhan, pengkhianatan, cemburu, dan obsesi, ditampilkan secara tegas dan lugas oleh sang penulis.
Ada satu cerita yang menjadi cerita kesukaan saya, yaitu Iris, Istri Paling Setia di Dunia. Berikut sedikit cuplikannya:
Sampai suatu malam, Butet pulang lebih awal. Tapi tetap saja sudah agak sempoyongan. Entah kenapa, ia tak begitu bergairah menghabiskan malam. Ia ingin pulang, dan tidur. Mungkin karena badannya yang sedikit tak sehat. Rasanya begitu capai. Ia benar-benar ingin tidur, lelap. Biar besok bisa kembali berpetualang, bersama Lila, Widya, Merry, Yani, Dilla, atau perempuan mana saja. Ia masuk rumah dengan kepala penuh kenangan terhadap mereka yang pernah dikencaninya. Ia masuk begitu saja. Sempoyongan. Sampai
Kenapa kamu,Er?
Tak apa-apa.
Kamu bosan dengan semua ini?
Bagaimana dengan suamimu?
Biarkan dia merasa bebas di luar! Biasanya ia pulang menjelang subuh. Sudahlah, kenpa kita mesti ngomongin laki-laki tak tahu diri itu?
Ia tak tahu hubungan kita?
Laki-laki itu terlalu bangga dengan kedunguanya. Ia tak pernah tahu, sesunggunya, betapa piciknya dia! Menyangka selama ini aku setia padanya…
Ck ck ck…
Aduh!
Lagi, ya…
Er, benarkah kamu masih mencintaiku?
Harusnya aku yang bertanya seperti itu padamu, Ris…
Tak ada jawaban, selain derit ranjang, yang disusul desah bertahan dengan lenguh panjang.
Sementara Butet, laki-laki yang selama ini selalu merasa menguasai dunia itu, tercekat di gigir pintu, gamang. Kedua kakinya begitu gemetar.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
7 komentar:
Nice review too ;-)
Ika, ini buku terbitan lama? Tapi masih ada di toko buku?
Wah, ga sebagus reviewnya Bang Yos, he he he.
Sudah lumayan lama, Mba. Tapi persisnya tahun berapa aku lupa. Kalau sekarang sih sama si penulisnya alias Mas Agus udah diganti covernya. Pernah sesekali kontak dengan penulisnya, tapi sekarang belum lagi.
Mba bisa langsung cek saja ke:
http://agusnoorfiles.wordpress.com/
Karya beliau dahsyat-dahsyat. :)
Oke, thanks ya infonya Ka =)
Maju jalan !
yup, sabar ya.
SOON di publish lagi review terbarunya. :)
selingkuh.. ohh..selingkuhhhhh
gw korban selingkuhan euy...!!
Yang sabar ya, Ndra.
Posting Komentar